02 September 2009

Asa Membinar

Kering kerontang
Padang sabana membentang
Bebatuan kali jelas terhampar
Setetes embun seharga permata
Seharap asa menyeruak di dada
Tak kuasa membendung musim
Kemudian menyublim

Betapa jauh cahaya benderang
Hitam pekat serupa malam tanpa bintang
Seperti kota mati tanpa sumber energi
Kehilangan mata angin tujuan
Tanpa bisa membedakan ujung pangkal
Terseret pusaran air terserak-serak

Hingga ketika datang asa
Benderang cahaya di depan mata
Tujuan terhampar terjangkau
Energi terkuras tanpa kuasa
Tanpa daya....
Bahkan untuk membatin syukur di hati.....



(azizie, 220608)

No comments:

Post a Comment