22 February 2008

PRODUKTIVITAS

Produktif atau tidaknya seseorang
Adalah tergantung pada ritme hidup yang dijalaninya!
Jika pekerjaannya menuntut dia
Untuk selalu bekerja dalam tim
Maka dia harus bisa & pandai membaca situasi & kondisi
Untuk dapat meluangkan waktu
Untuk melahirkan karya-karya pribadinya


Di sini bukan masalah egoisme
Atau juga masalah eksistensi...


Tapi lebih dari itu,
Bukankah manusia memiliki nilai
karena KARYA yang dihasilkannya?!

& bukankah Islam juga menyatakan;
bahwa manusia terbaik
adalah manusia yang mampu memberi manfaat
bagi orang lain dan lingkungan.

& manusia bisa memberi manfaat
ketika dia memiliki karya!

(azizie 080207)

21 February 2008

MUNAJATKU

Ku takkan pernah meminta

Untuk diberikan yang terbaik….

Karna ku selalu yakin

Yang Kau berikan adalah yang terbaik



Ku takkan pernah mendamba rumah mewah

Namun yang kudamba adalah

arena dan ruang yang lapang

Untuk menjadi tempat yang nyaman dalam berkarya



Ku takkan pernah meminta

Untuk diberikan umur yang panjang

Yang kupinta adalah waktu yang produktif….

Masa yang cukup….

Untuk melahirkan karya yang melegenda



Ku takkan pernah mengingini sukses cepat

Yang kuingin adalah

Kesempatan dan moment yang tepat…

Agar karya yang tercipta tak menjadi sia-sia….



Ku takkan pernah meminta

Untuk diberikan yang terbaik….

Karna ku selalu yakin

Yang Kau beri adalah selalu yang terbaik

AZIZIE

Inspired by QS 95:4

19 February 2008

Qalaba.... Yang Berbolak-balik

Terkadang, tanpa sadar….
Hati ini teraduk-aduk oleh rasa…
Di mana rasa itu sendiri
Dipermainkan oleh keadaan yang tercipta
Tanpa bisa menusia ikut campur tangan di sana……

Karena kita terkadang ta mengerti
Dari mana asal & penyebab munculnya rasa itu…

Sehingga kita hanya bisa berharap…
Kita bisa selamat dari rasa perih
Jika keadaan yang ada,
Tak seperti yang diharapkan…
Serta…
Kita tidak terlena
Jika semua yang menjadi harapan & cita…
Mewujud di depan mata…


Ya Allah…
Zat Yang Membolak-balikkan hati…
Maha Suci Engkau Yang Maha Menguasai Segala…
Aku berlindung pada-Mu
Dari semua kejahatan makhluk-Mu…
Tetapkanlah hati ini
Untuk selalu memiliki kecenderungan kepada-Mu…

(azizie, 270907)

Amanah & Kesempurnaan (2)

Jika kursi, kita nilai sudah sempurna
Jika dia telah memenuhi fungsinya
Baik fungsi utamanya sebagai tempat duduk
& fungsi atributnya
Yang terkait dengan kesesuaian & keindahannya

Lalu....
Bagaimanakah kesempurnaan seorang manusia?
Ya!
Manusia akan menjadi sempurna....
Jika dia mampu melaksanakan amanah yang diberikan kepadanya!

Kemudian...
Pertanyaan yang timbul adalah
Apakah sejatinya yang menjadi amanah setiap manusia?

Ada 2 amanah yang menjadi tanggungan hidup manusia
beribadah kepada Sang Khalik
menjadi khalifatul fil ardh
(pemimpin di muka bumi)


Sudahkah kita menjadi manusia yang sempurna?
Sudahkah kita melaksanakan amanah yang ada di pundak kita?

Amanah & Kesempurnaan

Ketika kita mendengar kata kursi
Yang terbayang adalah sebuah benda
Di mana kita bisa duduk di atasnya

Kemudian...
Dalam perkembangannya
Tercipta berbagai kursi
Dengan bermacam bentuk & warna
Lengkap dengan berbagai sentuhan artistiknya!

Meski bentuk, warna & coraknya berbeda
Kita tetap sepakat bahwa benda tersebut bernama kursi
Jika dia tetap dapat berfungsi sebagai tempat duduk

Ketika kita masuk ke sebuah show room mebel
& kemudian memilih 1 set kursi untuk dibeli
Sudah pasti kita akan menjatuhkan pilihan
Pada 1 set kursi yang sempurna...

Kesempuraan di sini dapat dinilai dari berbagai sisi
Baik itu; fungsi, warna, corak & keindahannya
Namun, kesempurnaan yang dimiliki
Oleh kursi itu sendiri
Belum tentu akan menciptakan sebuah kesempurnaan
Bila tidak disesuaikan dengan ruangan
Di mana kursi tersebut akan diletakkan...

Kursi santai tak akan cocok untuk ruang tamu
Kursi antik akan kurang pas
diletakkan dalam ruang bergaya milenium....

(azizie, 241007)

PROSES

Sebenarnya inti dari kehidupan
adalah proses dalam menuju kebaikan
atau sesuatu yang terbaik....
Bukankah Allah juga selalu menilai
dari proses apa yang kita jalani?!
Ya... bukan dari hasil apa yang kita peroleh!

Namun, manusia tak berdaya
untuk melihat & menilai sebuah proses....
sehingga manusia hanya melihat perolehan hasil
dari setiap momen sebagai parameter
dari sebuah proses yang telah dijalani

Karena hampir semua keberhasilan & kesuksesan
diperoleh dengan sebuah proses perjuangan
yang lebih sering tidak mudah
Namun,
bukan berarti bahwa seluruh kegagalan & kekalahan
adalah hasil dari sebuah proses yang tidak maksimal....

Ada faktor-faktor lain yang menjadi penentu
dari sebuah keberhasilan,
selain dari sebuah proses perjuangan yang keras...
Di antaranya adalah momen yang tepat
& lingkungan yang mendukung....
Yang kesemuanya terangkum dalam sebuah PROSES!

(azizie, 170509)

Jagadè digelar digulung, Nduk*…


Pertama kali mendengar kalimat ini…
Aku bingung… Apa maksudnya…
Jagad = dunia = bumi
Digelar = dibentangkan
Digulung = digulung, dirapikan untuk disimpan lagi

Lalu?? Apa maksudnya??
Ternyata…
Ini semua adalah sebuah perumpamaan…
Sebuah perumpamaan yang sangat dalam filosofinya…
(& aku selalu terkagum-kagum ketika menemukan dalamnya makna-makna dalam filsafat Jawa)

secara harfiah…
dapat kita pahami bahwa yang dimaksudkan jagad adalah dunia/bumi
tempat di mana kita berpijak
tempat di mana kita menjalani kehidupan ini

sedangkan yang dimaksudkan dengan digelar/ dibentangkan adalah
proses di mana kita seharusnya bisa me-zoom in diri kita
muhasabah… mengevaluasi/instropeksi diri….
Ada di mana kita sekarang…
Di belahan bumi mana…
Di masa apa? Masa ke berapa?
Kira-kira, masih seberapa panjang lagi rentang waktu yang akan kita lalui?
Di manakah letak tujuan kita?
Masih jauhkah? Seberapa jauh?
Bekal apa yg kita punya untuk menuju ke sana?
Cukupkah? Atau kita masih perlu mencari bekal kembali?

Ya!
Jagadè digelar…
Laksana membentangkan peta/denah perjalanan…
Bisa kita artikan sebagai masa untuk melihat posisi kita
Untuk melihat perbekalan kita
Kemudian untuk membuat sebuah perencanaan
Untuk kembali melanjutkan perjalanan
Kembali berjuang menuju kepada sebuah cita-cita…

Kemudian; Jagadè digulung…
Maksudnya
Simpan baik-baik semua perencanaan yang telah kita buat
Jangan sampai hilang
Untuk sewaktu-waktu kita buka lagi apabila memerlukan…
Karena sudah cukup waktu evaluasi kita…
Karena, sekarang adalah waktunya untuk memperjuangkan cita-cita kita
Jangan sampai kita hanya terbuai pada perencanaan-perencanaan yang indah….
Sehingga perencanaan hanya menjadi perencanaan
Jika kita tak mau bergerak untuk memperjuangkannya!

Ya….
Jagadè digelar digulung, Nduk….
Evaluasilah kehidupanmu setiap saat kau memerlukannya…
Labih baik lagi jika dilakukan secara kontinyu…
Karena dalam kehidupan ini
Ada waktunya kita berlari
Ada waktunya kita berjalan pelan…
Dan ada waktunya pula kita duduk
Dan beristirahat…

Seperti kata Steven Covey
(“7 Habbits of Highly Effective People”)
untuk menjadi penebang kayu yang produktif
seseorang tak harus menebang kayu terus menerus
tanpa beristirahat…
penebang kayu yang cerdas
akan bekerja keras menebang kayu
namun tetap akan beristirahat juga
& menggunakan sebagian dari waktu istirahatnya
untuk mengasah gergajinya


(azizie, 220907)
inspired by Prof. Mudrajad Kuntjoro

* Nduk è dari kata Genduk = panggilan orang tua/orang yang lebih tua (Jawa) kepada anak perempuan