16 February 2008

Takdir itu bukanlah garis lurus


Manusia hidup dalam lingkungan takdir

Sebelum hadir di dunia ini

Setiap insan pasti mengalami

Hidup dalam rahim ibunda

(tentu saja sebuah kekecualian untuk Adam & Hawa)

Kemudian kita hadir di dunia ini

Di mana setiap orang tertawa

Kecuali kita yang menangis

Kemudian…

Kelak kita akan merasakan

Kehidupan di alam kubur

Sambil menunggu

Tiupan sangkakala

Sang Isrofil

Dan setelah itu

Kita akan berpulang

Ke rumah kita yang sesungguhnya

NEGERI AKHIRAT

Takdir Tuhan

yang memang menjadi sebuah keniscayaan

dalam kehidupan kita

janganlah kita pahami

sebagai sebuah garis lurus

memang…

sebuah keniscayaan

kita lahir, hidup, kemudian mati

namun

bagaimana kita menjalani kehidupan

itu menjadi sebuah pilihan

yang dapat kita tentukan sendiri

takdir bukanlah sebuah garis lurus!

Jika boleh kita ibaratkan

Bahwa takdir itu seperti sebuah koridor

Atau sebuah jalan yang lebar

Di mana kita memang diharuskan

Untuk memilih jalan tersebut

Namun,

Bukankah kita masih bisa berekspresi

Ingin memilih jalan yang kanan atau kiri?

Ingin melaju dengan kecepatan penuh atau lambat?

Ingin menempuhnya sendiri atau bersama teman?

Dan masih banyak pilihan lain yang dapat kita tetapkan!

Jangan pernah menyalahkan takdir!

Jika apa yang menjadi harapan

Mengalami kegagalan

Mungkin kita yang tak pandai

Mengukur kadar kita

Berlakulah adil pada takdir

Ingatlah ia dalam kesuksesanmu

No comments:

Post a Comment